Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pendekatan diagnosis kanker perlu mengikuti perkembangan teknologi terbaru. "Pemeriksaan kanker berbasis genetik dapat membantu pemeriksaan kanker secara dini, akurat, dan tepat," ungkap Budi dalam sambutan virtual Precision Oncology Symposium: Addressing Diagnostic Gaps in Personalized Cancer Care yang diadakan Roche, Sabtu (26/8/2023). Dengan mengikuti perkembangan teknologi terbaru, diagnosis penyakit kanker bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Baru baru ini, hadir teknologi Ventana Benchmark Ultra Plus, instrumen pewarnaan otomatis untuk ImunoHistoKimia dan in situ hybridization untuk sampel jaringan tumor. Teknologi terbaru dari Roche ini membantu dokter dalam mengambil keputusan diagnosis dan penentuan terapi dengan tepat dan cepat. Perbandingan Hasil Survei Terbaru Capres Cawapres di Jateng, Ganjar Mahfud Aman di Kandang Banteng? Halaman 3
KPU Babel Rekrut 28.812 Petugas KPPS, Wajib Tes Kolesterol dan Gula Bangkapos.com Nama dan Foto Anies Baswedan Muncul di Soal Ujian SMK, Disdik Jatim akan Koordinasi dengan Polisi Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel
Roche juga memiliki solusi digital patologi, Ventana DP200 digital slide scanner berserta uPath image management software. Sehingga dapat menghasilkan kualitas gambar yang sangat baik dan mempermudah pembacaan hasil pewarnaan pada sampel jaringan pasien kanker. Solusi ini dapat mendukung program jejaring rumah sakit pengampu kanker yang diusung Kemenkes.
Karena rumah sakit di daerah dapat mengirimkan gambar digital pasien ke rumah sakit pengampu untuk diagnosis status pasien tersebut. Manager Roche Molecular & Tissue Solutions PT Roche Indonesia, Michael Levi ungkap beberapa kemudahan dari teknologi terbaru ini. Di antaranya bisa memproses sampel yang banyak secara sekaligus dan otomatis, tanpa ada intervensi dari manusia.
"Ada (Ventana Benchmark Ultra Plus) 30 pintu. Sampel kapan pun datang, parameter berbeda bisa running di sini. Kalau sebelumnya harus dikelompokkan," jelas Levi. Kualitas hasil lebih terjamin dan terjaga. Ini bisa menjadi solusi stanning, membantu dokter patologi untuk memeratakan hasil diagnosa. Apa lagi dokter patologi di beberapa daerah masih terbatas.
Dengan adanya alat scanner ini, hasilnya bisa dikirimkan ke RS Besar untuk dilakukan konsultasi. "Kadang RS di daerah itu mungkin dokter patologi terbatas. Kalau RS besar punya banyak dokter, adanya patologi bisa saling sharing case," papar Levi. Hasilnya pun lebih cepat karena saat jaringan sampel dimasukkan, alat bisa diproses 3 4 jam.
"Setelah itu bisa dibaca dokter patologi. Kalau konklusi, langsung beri ke klinisi supaya bisa diinfokan bisa diterapi atau tida," tuturnya. Setelah itu, pasien diberi terkait obat dan terapi apa yang tepat untuk pasien. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.