Dalam hubungan suami istri, pasti pernah ditemui istilah disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah adalah kondisi laki laki tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Sayangnya, sebagian suami enggan mengungkapkan masalah disfungsi ereksi ini.
Di sisi lain, istri juga takut mengungkapkan karena takut menyakiti hati pasangan. Lantas apa yang bisa dilakukan istri tanpa menyakiti hati suami? Terkait hal ini, Psikiater RSCM FKUI dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ pun berikan beberapa tips.
Daftar Kerkayaan Nusron Wahid yang Diberhentikan dari Ketua PBNU, Totalnya Lebih dari Rp 14 Miliar Halaman 3 Kantor Bupati Bangka Selatan Pindah ke Bedengung, Hanya Dua Hari, Ini Tujuannya Posbelitung.co Suami Alami Disfungsi Ereksi, Ini yang Bisa Dilakukan Istri Tanpa Menyakiti Hati Pasangan
TKD Akan Upayakan Kunjungan Mahfud MD ke Garut Hari Ini Bisa Sambil Blusukan ke Rumah Warga Lirik Lagu Habbaitak Yaumatlaqina x Ala bali Arab, Latin dan Artinya Surya.co.id Waspada, Disfungsi Ereksi Bisa Berkaitan dengan Penyakit Jantung
Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Hal pertama yang perlu dipastikan adalah memahami karakteristik suami. "Pada dasarnya ketika kita menyampaikan sesuatu, penting sekali kenal karakteristiknya. Tiap orang bisa menangkap pesan dengan cara beragam," ungkapnya konferensi pers Prostate Cancer Awareness Month 2023 di RSCM Cipto Mangunkusumo, Jumat (22/9/2023).
Ada orang yang baru mengerti jika dipaparkan permasalahannya satu persatu. Namun ada pula orang yang cukup dijelaskan secara singkat saja. "Pada dasarnya, prinsipnya adalah hindari menyampaikan hasil pengamatan kita sebagai komplain. Gak ada bapak bapak yang suka dikomplain istrinya. Kita sebagai istri gak senang dikomplain sama suami," papar dr Gina.
Sehingga, langkah kedua adalah sampaikan pesan yang menempatkan kepentingan suami di atas semuanya. "Pak, bapak kok gak enak sih tadi malam mainnya. Gak, tapi kita menyampaikannya kita tanya. Menurut bapak selama ini kita bagaimana. Ada yang dirasakan beda dari biasanya," kata dr Gina mencontohkan. Buka kesempatan untuk berdiskusi bersama pasangan.
Jika diberikan ruang aman untuk pasangan bercerita, maka ia akan lebih leluasa menyampaikan apa yang dirasa. "Persoalannya adalah memang gaya komunikasi bapak bapak dan ibu ibu beda. Mungkin bapak sudah menyadari punya masalah itu. Tapi dia punya hambatan mengungkapkan itu," tutur dr Gina. Kalau suami sudah menyadari jika istri mengetahui permasalahannya, dan pasangan juga bisa menerima keadaan, maka akan terbentuk ruang aman untuk bercerita.
Ketiga, istri bisa sisipi informasi yang dibawa. Misalnya, masalah fungsi seksual bisa berpengaruh pada status kesehatan pada organ tubuh lain. Keempat, pilih waktu yang tepat untuk berbicara.
"Perhatian pasangan bisa difokuskan dalam pembicaraan tersebut. Dan tidak ada kemungkinan distraksi sehingga pembicaraan bisa diselesaikan. Lalu pesan bisa masuk ke suami," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.