– Presiden Rusia Vladimir Putin mempertimbangkan untuk menghadiri pertemuan tatap muka pertamanya dengan para pemimpin Barat dalam KTT Kelompok 20 (G20). “Putin masih belum mengesampingkan untuk tampil secara langsung pada pertemuan G20 negara negara ekonomi besar yang berlangsung 9 10 September 2023 di New Delhi, India,” kata seorang pejabat Kremlin. Tahun lalu, Putin juga tidak ikut berpartisipasi dalam acara KTT G20 di Bali, Indonesia, di mana para pemimpin Barat sedang gencar mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
“Saya tidak tahu. Saya tidak memikirkannya. Kita lihat saja nanti,” kata Putin pada akhir Juli ketika ditanya tentang apakah dia akan melakukan perjalanan ke New Delhi bulan depan. Profesor dan direktur di Moscow State University, Alexey Maslov mengatakan KTT G20 yang berlangsung di New Delhi “akan sangat agresif secara politis untuk Putin”. “Media di G20 akan secara khusus didedikasikan untuk kritik terhadap Rusia dan pertanyaan utamanya adalah apakah Presiden Putin dapat menyajikan sudut pandang Rusia,” kata Maslov.
Wirang Birawa Bicara Perselingkuhan Artis Berinisial RI Polisi Sebut Penyerang Penjaga Rumah Dinas Kapolri Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Kupang Biodata Anggitha Ayu Pacar Alam Ganjar, Hapus Foto Bareng di IG, Echa Aura Malah Jadi Sorotan
Irjen Pol Winarto Resmi Jabat Kapolda Kalsel Gantikan Irjen Andi Rian Banjarmasinpost.co.id PROFIL SMA Kristen Bhaitani Tempat Mengajar Wiwin Dwi Jayanti, Guru Muslim yang Lepas Gaji Rp 8 Juta Halaman 3 Cekcok Berujung Pembacokan di Simpang Empat Tanahbumbu, Korban Alami Luka di Bagian Rusuk Banjarmasinpost.co.id
Prediksi Hasil Survei Setelah Debat Capres 2024 dan Elektabilitas 3 Paslon Terbaru Hari Ini Halaman 4 “Jika Putin tidak dapat menerima jaminan, dia mungkin hanya akan hadir secara virtual atau akan membatalkan partisipasinya sama sekali,” sambungnya. Terlepas dari itu, KTT G20 New Delhi tampaknya sudah ditetapkan sebagai pertemuan paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir dan pertemuan ini merupakan ujian yang sesungguhnya bagi negara negara Barat dalam menyelesaikan perang di Ukraina.