Mengenal konsep pergaulan sehat pada remaja dan cara menerapkannya. Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang positif dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal–hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu dapat mengarah kepada risiko yang dapat mengancam masa depan seorang individu. Hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Berikut konsep pergaulan sehat pada remaja dan cara menerapkannya, mengutip Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 10 . Soal PTS PKWU Kelas 12 Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda & Esai Halaman all VIDEO Israel Akui 10 Tentaranya Meninggal Usai Masuk Perangkap di Gaza Serambinews.com
Obrolin Sama Istri Dulu, Nih Harga Honda HR V Terbaru di Akhir Tahun GridOto.com Arab Saudi dan Iran Bertemu di Jenewa, Riyadh Gelontorkan Duit Jika Teheran Setop Campuri Gaza? Pergaulan sehat yaitu proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan normal, baik tubuh, jiwa maupun kehidupan sosialnya.
Dalam hal ini arti normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya. Terlebih agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan kepribadiannya. Adapun cara para remaja agar bergaul secara sehat adalah sebagai berikut.
Bagi anak remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran agama. Kenyataan sehari hari menunjukkan bahwa remaja yang melakukan pergaulan tidak sehat sebagian besar kurang memahami norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
Rasa setia kawan dibutuhkan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik. Dari rasa setia kawan dalam hal hal yang positif dan bukan sebaliknya. Artinya memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik atau sehat.
Walaupun begitu, teman yang pegaulannya buruktidak harus kita asingkan, melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat atau akrab dengan orang yang memiliki sifat yang tidak baik atau sehat. Manfaatkan waktu luang dengan hal yang positif.
Misalnya diarahkan untuk mengembangkan keterampilan atau penyaluran bakat olahraga, memperdalam kajian agama, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya. Remaja harus menjaga jarakdengan lawan jenisnya sesuai dengan norma agama dan norma sosial di Indonesia. Misalnya menyapa teman lawan jenis dengan sapaan yang baik, bersahabat dan berteman dengan lawan jenis dengan saling menghormati dan menghargai.
Memakai pakaian yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat dan sebagainya. Mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi yang menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan emosi.
Cobalah melatih diri dalam menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan amarah atau emosi. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.